Pozole adalah hidangan tradisional Meksiko yang sudah dikenal sejak zaman pra-Columbus. Sup kaya rempah ini memiliki rasa yang mendalam, dengan bahan dasar jagung hominy yang dimasak dalam kaldu daging, dan disajikan dengan berbagai pelengkap segar. Pozole bukan hanya makanan lezat, tetapi juga simbol kekayaan budaya Meksiko yang penuh dengan makna sejarah dan sosial. Dengan rasa yang memanjakan lidah dan cara penyajian yang beragam, pozole menjadi salah satu hidangan yang wajib dicicipi bagi siapa saja yang ingin merasakan autentisitas masakan Meksiko.
Sejarah dan Asal Usul Pozole
Pozole memiliki akar sejarah yang sangat dalam di Meksiko, yang berasal dari peradaban Aztec. Dikenal sebagai “atl tlapochcalli” pada zaman Aztec, sup jagung ini dimasak dengan bahan utama jagung hominy yang difermentasi, yang dianggap memiliki kekuatan magis dan religius. Daging dalam pozole pertama kali menggunakan daging manusia, yang digunakan dalam upacara keagamaan untuk menghormati dewa-dewa mereka. Namun, setelah kedatangan bangsa Spanyol pada abad ke-16, resep ini berubah. Mereka menggantikan daging manusia dengan daging ayam atau babi, dan rempah-rempah serta bahan baru mulai dimasukkan ke dalam sup ini.
Saat ini, pozole adalah hidangan yang lebih sering disajikan dalam acara keluarga atau perayaan penting seperti Hari Kemerdekaan Meksiko atau Natal. Hidangan ini membawa kehangatan dan kebersamaan, dengan resep yang bervariasi di setiap daerah di Meksiko.
Varian dan Bahan dalam Pozole
Pozole memiliki tiga varian utama, yang dibedakan berdasarkan warna kuahnya: Pozole Blanco (putih), Pozole Verde (hijau), dan Pozole Rojo (merah). Meskipun bahan dasar dan teknik memasaknya serupa, perbedaan warna kuah ini dihasilkan dari penggunaan berbagai jenis cabai dan bahan lainnya yang memberi rasa dan warna khas.
Pozole Blanco adalah versi klasik tanpa tambahan cabai merah atau hijau, sehingga kuahnya berwarna bening atau putih. Daging yang sering digunakan untuk pozole putih adalah ayam atau babi.
Pozole Verde menggunakan cabai hijau, seperti cabai jalapeño atau tomat hijau, yang memberikan rasa pedas dan asam segar pada kuah. Biasanya, bahan utama untuk pozole hijau adalah daging ayam.
Pozole Rojo adalah varian yang paling populer, dengan kuah merah yang kaya rasa, diperoleh dari cabai merah kering, seperti cabai guajillo atau ancho. Pozole merah sering menggunakan daging babi, meskipun bisa juga menggunakan ayam.
Untuk isian, pozole selalu menggunakan hominy, jagung yang telah diproses secara khusus untuk mengeluarkan kulit luar, menghasilkan biji jagung yang lebih besar dan kenyal. Hominy memberikan tekstur unik pada hidangan ini.
Cara Menikmati Pozole
Pozole disajikan dengan berbagai pelengkap yang membuat pengalaman makan semakin kaya. Beberapa pelengkap yang umum adalah limau nipis untuk memberi rasa asam segar, selada atau kol yang disuwir-suwir, bawang merah cincang, oregano kering, radis, dan keripik jagung. Bahan-bahan segar ini tidak hanya menambah rasa tetapi juga memberi kontras tekstur yang menyegarkan terhadap kuah sup yang kaya.
Di banyak tempat di Meksiko, pozole biasanya disajikan dalam mangkuk besar untuk berbagi bersama keluarga dan teman. Makanan ini memang lebih nikmat saat dinikmati dalam kebersamaan, dengan rasa yang semakin menghangatkan hati.