Sistem pangan yang berkelanjutan dan inklusif merupakan kunci untuk membangun dunia yang lebih baik, menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina Mohammed. Dalam pidato terbaru, Amina menggarisbawahi bahwa untuk menangani tantangan global, terutama ketidaksetaraan sosial dan perubahan iklim, kita perlu memprioritaskan penguatan sistem pangan di seluruh dunia. Dia menyatakan bahwa sistem pangan yang kuat tidak hanya berperan dalam ketahanan pangan, tetapi juga mampu mempercepat kemajuan ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan lingkungan.
Pentingnya Sistem Pangan yang Kuat untuk Kemajuan Global
Sistem pangan tidak hanya berkaitan dengan produksi makanan, tetapi juga meliputi seluruh rantai pasokan—dari pertanian, distribusi, hingga pengolahan dan konsumsi. Amina Mohammed menjelaskan bahwa sistem pangan yang kuat dapat menciptakan peluang bagi petani kecil, meningkatkan akses terhadap pangan bergizi untuk komunitas rentan, dan sekaligus mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang telah disepakati oleh negara-negara anggota PBB.
1. Meningkatkan Ketahanan Pangan di Tingkat Lokal dan Global
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah ketahanan pangan yang sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, pandemi global, dan konflik. Negara-negara dengan sistem pangan yang lemah sering kali mengalami krisis pangan yang parah, menyebabkan kelaparan dan kemiskinan. Dengan membangun sistem pangan yang tangguh, negara-negara dapat memastikan akses yang lebih merata terhadap makanan bergizi, sekaligus meningkatkan daya tahan mereka terhadap guncangan eksternal.
2. Peningkatan Ekonomi dan Penciptaan Lapangan Kerja
Pengembangan sistem pangan yang kuat juga memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor pertanian, sebagai sumber mata pencaharian utama bagi miliaran orang di seluruh dunia, dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang kuat apabila dikelola dengan baik. Misalnya, dengan mendukung pertanian berbasis teknologi, pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik, dan inovasi dalam distribusi makanan, kita bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja di sektor-sektor terkait.
3. Mendukung Keberagaman dan Inklusi Sosial
Sistem pangan yang kuat juga dapat mendukung keberagaman dan inklusi sosial. Amina menyatakan bahwa penting untuk membangun sistem yang mengakui kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh berbagai komunitas, terutama mereka yang berada dalam kelompok marjinal seperti perempuan petani, anak-anak, dan kelompok minoritas. Dengan memastikan bahwa sistem pangan mampu memenuhi kebutuhan semua orang, tanpa terkecuali, kita dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial dan memastikan setiap individu memiliki peluang yang setara untuk berkembang.
Peran Teknologi dan Inovasi dalam Sistem Pangan
Salah satu faktor penting dalam mewujudkan sistem pangan yang kuat adalah adopsi teknologi dan inovasi. Di seluruh dunia, negara-negara telah mulai memasukkan teknologi ke dalam proses produksi dan distribusi makanan. Teknologi seperti pertanian presisi, genetika tanaman, dan pemanfaatan big data memungkinkan petani untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Contohnya, penerapan sistem irigasi pintar yang memanfaatkan data cuaca untuk mengoptimalkan penggunaan air, atau pengolahan makanan yang lebih ramah lingkungan, dapat membantu mengurangi pemborosan sumber daya dan meningkatkan kualitas hasil pertanian. Hal ini sangat esensial untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang, terutama di negara-negara berkembang yang sangat rentan terhadap perubahan iklim.
Blockchain untuk Keamanan Pangan
Salah satu inovasi terbaru yang dapat mengubah sistem pangan adalah penggunaan blockchain. Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan transparansi dalam rantai pasokan pangan, sehingga mengurangi pemborosan dan memastikan bahwa makanan yang dihasilkan sampai ke konsumen dengan kualitas terbaik. Dengan adanya blockchain, setiap tahapan dalam proses produksi dan distribusi makanan dapat dipantau secara digital, memberikan tingkat kepercayaan yang lebih besar terhadap keamanan pangan.
Kolaborasi Global untuk Sistem Pangan yang Lebih Kuat
Untuk mencapai tujuan ini, Amina Mohammed menekankan pentingnya kolaborasi global antara pemerintah, sektor swasta, organisasi internasional, dan masyarakat sipil. Sistem pangan yang kuat tidak dapat dibangun oleh satu pihak saja—ia memerlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan inklusi sosial.
1. Peningkatan Infrastruktur dan Investasi
Investasi dalam infrastruktur pangan yang lebih baik—baik itu jalan distribusi, fasilitas penyimpanan yang efisien, maupun akses pasar untuk petani kecil—akan sangat membantu dalam memastikan kelancaran distribusi pangan. Selain itu, peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan dan pendidikan mengenai teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan juga penting untuk menciptakan keberlanjutan jangka panjang.
2. Peran Pemerintah dalam Kebijakan Pangan
Pemerintah memiliki peran krusial dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan dan keamanan pangan. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk memberikan subsidi untuk pertanian ramah lingkungan, mengembangkan kebijakan yang mendukung keberagaman pangan, serta memperkenalkan standar keamanan pangan yang lebih ketat.
Kesimpulan
Sistem pangan yang kuat bukan hanya penting untuk ketahanan pangan, tetapi juga untuk menciptakan dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan sejahtera. Dengan meningkatkan infrastruktur pangan, mengadopsi teknologi canggih, dan memprioritaskan inklusi sosial, kita dapat memastikan bahwa setiap orang di dunia ini dapat mengakses makanan bergizi yang mereka butuhkan untuk berkembang. Kolaborasi global dan komitmen yang kuat dari semua pihak adalah kunci untuk mencapainya, dan seperti yang disampaikan oleh Amina Mohammed, kemajuan ini harus dinikmati oleh semua orang, di mana saja.
