Wiener Schnitzel adalah salah satu hidangan paling terkenal dari Austria dan telah menjadi simbol nasional dalam dunia kuliner. Potongan daging tipis yang dilapisi tepung roti dan digoreng hingga keemasan ini bukan hanya disukai oleh masyarakat Austria, tetapi juga digemari di berbagai belahan dunia. Sederhana namun lezat, Wiener Schnitzel menawarkan rasa gurih yang renyah di luar dan lembut di dalam.
Sejarah Wiener Schnitzel
Wiener Schnitzel, atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut “schnitzel Wina”, pertama kali dikenal pada abad ke-19 dan erat kaitannya dengan kota Wina. Meski ada perdebatan mengenai asal usulnya—beberapa menyebutkan bahwa hidangan ini diadaptasi dari cotoletta alla milanese dari Italia—Wiener Schnitzel telah menjadi bagian penting dari budaya makan Austria sejak lama.
Pada tahun 1831, resep Wiener Schnitzel pertama kali terdokumentasi dalam buku masak Austria, dan sejak itu terus berkembang menjadi hidangan wajib di hampir semua restoran tradisional Austria. Pemerintah Austria bahkan secara resmi menetapkan bahwa Wiener Schnitzel harus menggunakan daging sapi muda (veal) untuk menjaga keasliannya.
Bahan dan Cara Penyajian
Ciri khas Wiener Schnitzel adalah kesederhanaannya. Bahan utamanya hanya daging sapi muda, tepung terigu, telur, dan tepung roti. Daging diiris tipis, dipukul hingga lebar dan empuk, kemudian dilapisi secara bertahap dengan tepung, telur, dan tepung roti. Selanjutnya, schnitzel digoreng dalam mentega atau minyak panas hingga berwarna keemasan.
Teknik penggorengan juga penting—schnitzel harus “mengambang” dalam minyak agar hasilnya renyah dan tidak berminyak. Hasil akhirnya adalah potongan daging renyah yang ringan, garing, dan memiliki warna cokelat keemasan yang menggoda.
Wiener Schnitzel biasanya disajikan dengan irisan lemon, kentang rebus atau salad kentang (Erdäpfelsalat), dan peterseli segar. Kombinasi ini memberikan keseimbangan rasa antara gurih, asam segar, dan tekstur lembut.
Wiener Schnitzel dalam Budaya Austria
Lebih dari sekadar makanan, Wiener Schnitzel adalah bagian dari identitas Austria. Di Wina, banyak restoran klasik seperti Figlmüller terkenal dengan schnitzel mereka yang besar hingga melebihi ukuran piring. Bahkan dalam acara-acara kenegaraan atau perayaan keluarga, schnitzel sering menjadi menu utama.
Hidangan ini juga telah menginspirasi banyak varian di seluruh dunia. Di Jerman, dikenal sebagai Schnitzel Wiener Art (gaya Wina), meskipun sering menggunakan daging babi. Di Israel, Amerika Serikat, bahkan Indonesia, schnitzel juga telah diadaptasi dengan bahan lokal dan bumbu khas masing-masing.
